Petugas Kloter 09 KNO Visitasi Kesehatan Jemaah Haji Melalui Pendekatan Medis dan Spiritual


Makkah (Humas), Suaraindependen.id
- Konsep visitasi kesehatan jemaah di kloter 9 KNO bukan saja dilakukan hanya menggunakan pendekatan medis tetapi juga spiritual. Hal ini disampaikan ketua kloter M.Lukman Hakim Hasibuan kepada Humas PPIH Embarkasi Medan melalui pesan WhatsApp, Senin ( 26/5). 

Lukman juga mengatakan, saat visitasi ke kamar jemaah maka Tim kesehatan, pembimbing ibadah dan ketua kloter senantiasa bersama sama mengunjungi  kamar untuk memeriksa keluhan jema' ah dari hari ke hari. 

"Kelengkapan personil petugas yang datang mengunjungi jemaah menurut hemat kami efektif memperkuat silaturrahim sehingga jemaah Merasakan kedekatan emosional dalam bentuk  perhatian dan kasih sayang yang dapat menjadi terapi hati tersendiri,” ujar Lukman.

Sementara Tim Pembimbing Ibadah Al Ustad Sori Monang  An-Nadwi Rangkuti mengatakan, dalam perspektif sufistik, penyakit yang paling berbahaya dalam kehidupan adalah penyakit mental ( hati) sebab penyakit fisik bisa dirasakan diri sendiri tetapi penyakit hati hanya bisa dirasakan oleh orang lain. Itulah penyakit yang paling berbahaya dalam kehidupan manusia.

 "Penyakit hati inilah yang paling dominan menyebabkan penyakit fisik itu datang seperti emosi, iri, dengki dll," ujar Monang.

Monang juga  menambahkan,bersama jamaah suatu Rahmat Allah yang sangat mulia, dalam kunjungan ke setiap kamar jamaah yang beragam kondisi dan keadaansangat berkesan dan menyenangkan. Beberapa jemaah yang kurang sehat dari sisi Ibadah saya melihat perlu jamaah menjaga kondusifitas kesehatan.

Petugas kesehatan Kloter 09 KNO dr. Fitriaty Munawirah Amiruddin mengatakan, pemeriksaan kesehatan rutin jemaah sangat penting dalam ibadah haji. Terlebih lebih lagi puncak ibadah haji semakin mendekat.

“ Untuk itu akurasi pemeriksaan kesehatan jemaah di kKoter 09 KNO Sumut diperlukan untuk memprediksi jumlah jemaah yang  akan mengikuti skema, safari wukuf,  murur dan Nuzul,” ujarnya.

dr. Fitriyati menghimbau agar jemaah tetap mengutamakan kesehatan dan menjaga kebugaran fisik yang baik dan prima serta kekompakan antara muda dan tua dalam beribadah.

Ketua Kloter 09 KNO menyebutkan, menurut informasi pelaksanaan wukuf di Arafah diprediksi akan dilaksanakan pada  6  Juni 2025. Armuzna menjadi salah satu tahapan penting dalam ibadah haji bahkan dianggap sebagai tahapan haji paling berat. Tahapan Armuzna menjadi salah satu pembeda antara ibadah haji dan umrah.

Lukman menambahkan, Armuzna menjadi proses rangkaian ibadah haji yang diawali dengan wukuf di Arafah. Setelah melaksanakan wukuf, jemaah haji akan berangkat ke Muzdalifah untuk melaksanakan mabit dan kemudian dilanjut dengan melaksanakan Jamarat di Mina.(Red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama