Makkah (Humas), Suaraindependen.id - Menjelang kepulangan ke tanah air, petugas kloter 9 KN0 lakukan visitasi terhadap jemaahnya yang dirujuk untuk rawat inap di dua Rumah Sakit Mekkah Arab Saudi, Senin (16/6/2025).
Dua jemaah kloter 9 KNO tersebut tengah dirawat secara intensif yaitu Sri Sukenti Sukemi binti Sukemi ( 63) alamat jl. Padang No. 8 Bandar Selamat Medan pasien inap RS. An Nuur Mekkah, Erwin Dasnir Tanjung bin Dasnir Tanjung (58) alamat Jl. kejaksaan no. 29 Petisah Tengah Medan pasien inap RS King Abdul Aziz Mekkah.
Ketua Kloter 9 KNO M.Lukman Hakim Hasibuan kepada humas PPHI Debarkasi Medan mengatakan, terhadap dua jemaah haji tersebut diharapkan agar segera pulih sehingga dapat bergabung kembali bersama untuk pulang ke tanah air. Namun bila sampai kepulangan nanti jema'ah tersebut masih perlu perawatan maka akan dimasukkan pada program Tanazul akhir.
" Skema Tanazul akhir sudah persiapkan sebagai opsi berikutnya, dimana jema'ah tersebut pulang bersama kloter berikutnya", ujar Lukman.
Untuk mengantisipasi adanya jemaah yang sakit, petugas Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) kloter 9 KNO aktif memberikan informasi seputar menjaga stamina tubuh sekaligus melakukan visitasi kepada jema' ah, mulai saat di Madinah hingga Mekkah.
" Saya terus berkordinasi dan bersinerji bersama tim kesehatan Haji kloter kami untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada jema'ah. Jika kami melihat ada jemaah yang stamina fisik mulai turun kita lakukan cek manual fisiknya dan kita beri vitamin serta tips menjaga stamina yang baik dan benar", ujar Lukman.
Lukman juga menambahkan, Pembimbing Ibadah, baik dari Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) kloter dan unsur Kelompok Ibadah Haji dan Umroh ( KBIHU) juga dilibatkan untuk memberikan motivasi spiritual agar jemaah bisa kuat secara mental.
"Pembimbing ibadah TPIHI dan KBIHU merupakan mitra strategis dalam menguatkan spiritualitas jemaah agar bersabar ketika diuji Allah dengan penyakit", ujar Lukman.
Al- ustad Sori Monang sebagai TPHI kloter 9 KNO, terkait dengan penyakit, dalam kesempatan ceramahnya saat kajian subuh di Mesjid hotel Diyar Al Jabri (715) mengatakan, dalam perspektif Islam Sakit merupakan bagian dari takdir kehidupan yang diatur oleh Allah SWT.
Ia menambahkan, dalam Islam, sakit bukan sekadar kondisi fisik yang menyiksa, tetapi juga ujian dan kesempatan bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah sebagai bentuk pendidikan dan pembentukan karakter yang Islami,” ungkapnya.
“Sakit bisa menjadi penebus dosa, sarana pengingat akan nikmat sehat, bukti kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, untuk peningkatan ibadah dan persaudaraan,memupuk karakter dan sifat-sifat terpuji lainnya yang kesemuanya bertujuan terbentuknya karakter dan kepribadian yg positif konstruktif. Jadi sakit menurutnya sebagai anugerah dalam bentuk ujian yang harus dihadapi dengan sabar, tawakkal, dan usaha untuk mencari kesembuhan,” kata Monang.(Red)